Linda Syarif Hidayatullah

Linda Syarif Hidayatullah

Rabu, 06 Juni 2012

Lara Hidupku



                                     Lara Hidupku

                                                                                  karya: Linda

Terdiam dipelataran jiwa yang penuh lara
Terhempas tak henti
Ku duduk meratapi indahnya bintang bertaburan di langit penuh cinta

Ku bertanya dalam indahnya dunia malam
Adakah lagi cinta yang akan ku dapat
Menghela napas meredup dalam buaian diri

Ya Rabb...
Dengarkan rintihan ini
Berdo'a memanjat dengan segala harapku pada-Mu

Ku tegapkan dua tangan ini
Ku mulai dengan rintihan, dan air mata mulai menetes di ruang saat itu

Ya Rabb...
Dengan segala ridho-Mu, 
ku memohon cinta kan datang menemuiku dipersimpangan hatiku ini.

Ku lelah dengan kepedihan tak berujung usai

Ya Rabb.....
Engkau maha bijaksana
Kabulkan segala pintaku ini


Terlalu perih hidup ini Ya Rabb...
Hancur segala harapku...

Wahai kegelapan ... Pergilah...
Ku ingin meraih indahnya hidup penuh cinta



Tiba saatnya aku bangkit menerjang segala asa
Menempas pedih memercik cinta kasih tak sampai

Sekerjap mentari datang membawa kasih
Kasih merindukan cinta yang semula kelam

Kasih....
Ku hayutkan segala tatapanku padanya..

benarkah orang itu engkau?
Oh Tuhan,,

Binar-binar cinta ini mulai Tumbuh ..

Selamat tinggal kegelapan
                            
   

                                                                                          


KONSEP DASAR PEDAGOGIK


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga di zaman era globalisasi ini setiap manusia membutuhkan pendidikan.
Guru sebagai tenaga pendidik di hadapkan dengan berbagai permasalahan yang terjadi pada saat ini. Hilangnya sebagian pemahaman, tugas guru sebagai pendidik yang tak hanya menyampaikan pengetahuan semata kepada anak, akan tetapi dapat mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terstruktur. Ini yang menjadi titik tolak makalah ini di buat.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
  1. Apa yang di maksdud dengan Pendidikan?
  2. Kenapa pentingnya pendidikan?
  3. Bagaimana pentingnya ilmu pendidikan sebagai teori?




C.      Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini di susun dengan tujuan untuk mengetahui :
  1. Pengertian pendidikan;
  2. Pentingnya pendidikan;
  3. Ilmu pendidikan sebagai teori.

D.      Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini di susun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penambah ilmu pengetahuan tentang salah satu kompentensi yang harus dikuasai oleh guru yakni pedagogik. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
  1. Penyusun, sebagai wahana pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep dasar pedagogik;
  2. Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang konsep dasar pedagogik baik secara teoritis maupun praktis.

E.       Prosedur Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang  di gunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang di bahas secara jelas dan attachmeent. Dua teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai media yang relevan dengan tema makalah secara konteks.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendidikan
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas tentang pendidikan, yakni menyangkut ilmu pendidikan anak. Guru sebagai tenaga pendidik membutuhkan pemahaman dan penguasaan tentang pendidikan dalam mendidik anak terutama untuk jenjang pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar, karena guru akan berhadapan dengan anak yang belum dewasa. Sehingga guru harus memiliki empat kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan yang tertera dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VI pasal 28 yang salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran  peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Guru tidak hanya mengajar untuk menyampaikan, atau mentransformasikan pengetahuan yang di miliki kepada anak di sekolah saja, akan tetapi guru mempunyai tugas lain yakni mengembangkan kepribadian anak didik secara terpadu. Guru harus mampu mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani atau kata hati anak, sehingga anak akan sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan, harkat derajat manusia, dan menghargai sesama manusia. Selain itu, guru juga harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyarakat sehingga mampu menghadapi segala permasalahan hidupnya.
Dalam mengkaji berbagai literatur pendidikan, terdapat pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: pengertian pendidikan secara luas, sempit dan luas terbatas (Redja Mudyahardjo, 2001:3-16). Terdapat perbedaaan diantara ketiga ruang lingkup pendidikan tersebut. Tapi seiring dengan berkembangnya zaman, banyak pihak memahami dengan mengartikan pendidikan berdasarkan beberapa sudut pandang. Karena antara pengertian yang satu dengan yang lainnya itu akan saling melengkapi, yakni dalam rangka membangun wawasan kependidikan kita. Adanya keberagaman pengertian pendidikan merupakan suatu bukti nyata bahwa banyak pihak yang menaruh perhatian lebih terhadap pendidikan yang sangat dibutuhkan di dalam berkehidupan. Akan tetapi didalam pembahasan ini akan membahas pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup.

1.    Pengertian Pendidikan dalam Arti Luas
Pengertian pendidikan menurut Redja Mudyahardjo (1998:32) dalam arti luas maksudnya pendidikan adalah hidup, dan hidup adalah pendidikan. Jadi  menurutnya, pendidikan adalah setiap pengalaman belajar yang berlangsung dalam berbagai lingkungan dan berlangsung sepanjang hayat serta segala situasi hidupnya mempengaruhi pertumbuhan individu. Henderson (1959:44) mengemukakan bahwa menurutnya, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat dimulai sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat yang merupakan alat bagi manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan inteligen yakni untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan  manusia yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan sesama dan budayanya serta dengan alam. Dalam hubungan yang bersifat dimensi itu pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan peristiwa, baik yang pada awalnya disengaja maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.
Dalam melaksanakan kehidupan yang berlangsung dalam masyarakat tentunya akan memperoleh pengalaman-pengalaman hidup, baik yang bersifat positif maupun negatif, tetapi tidak semua pengalaman hidup merupakan  pendidikan, pengalaman positiflah yang dapat disebut pendidikan. Karena tujuannya adalah untuk meningkatkan harkat martabat manusia itu sendiri.
Terjadinya pengalaman-pengalaman hidup yang berlangsung dalam setiap segi kehidupan, artinya dapat berlangsung bagi siapa pun, dimana pun dan kapan bisa terjadi kontak individu dengan yang lain, karena pendidikan pada dasarnya akan terjadi bila ada saling interaksi antara setiap manusia. Pendidikan tidak terbatas pada suatu kurun waktu tertentu akan tetapi berlangsung terus sepanjang masa selama terjadi kontak antara individu dengan individu atau pengaruh dari satu dengan yang lainnya. Tujuan pendidikan secara luas yaitu terarah pada apa yang ingin dicapai selama hidup atau sama dengan tujuan hidup. tidak ada individu yang ingin tujuan hidupnya negatif yang ada hanyalah tujuan hidup yang sempurna secara material, spiritual, sehat lahir batin serta menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia.
Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana utntuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Soegardo Poerbakawatja (1982, 257) menyebutkan bahwa pengertian secara luas meliputi semua perbuatan dan usulan dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya (orang menanamkan itu juga “mengalihkan“ kebudayaan) kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. 
Dari pengertian-pengertian diatas ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan yanga akan dilaksanakan:
Pertama, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup. Usaha pendidikan yang dimulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Dalam kontek ini bahwa pendidikan sepanjang hayat ini tidak identik dengan persekolahan akan tetapi akan berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Itu merupakan sudah menjadi suatu konsekuensi bagi pendidikan yang berlangsung seumur hidup.
Kedua, bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia yakni tanggung jawab orang tua, tanggung jawab masyarakat, dan tanggung jawab pemerintah. Tidak boleh ada kata monopoli antara semua manusia. Keluarga, masyarakat dan pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin agar pendidikan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ketiga, bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pedidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, yang disebut “Manusia Seluruhnya atau Seutuhnya”. Henderson (1595) mengemukakan bahwa pendidikan pada dasarnya suatu hal yang tidak dapat dielakkkan oleh manusia, suatu perbuatan yang “tidak boleh” tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.
Knowles (1980) mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu warga (orang dewasa) untuk belajar. Berbeda dengan pedagogi yang dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak. Andragogi adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik (wajib belajar) dewasa. Andragogi disebut juga sebagai teknologi perlibatan orang dewasa apabila metode dan teknik pembelajaran melibatkan warga belajar. Keterlibatan itu adalah kunci keberhasilan pendidikan dewasa. Untuk itu sumber  belajar hendaknya mampu membantu warga belajar untuk:
a.       Mengidentifikasikan kebutuhan,
b.      Merumuskan tujuan belajar,
c.       Ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan
d.      Ikut serta dalam mengevaluasi kegiatan belajar.



2.    Pengertian Pengertian dalam Arti Sempit
Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial (Redja Mudyaharadjo, 2001:6).
Dalam bahasa inggris istilah pendidikan menggunakan perkataan “education, biasanya istilah tersebut dihubungkan dengan pendidikan di sekolah, dengan alasan, bahwa di sekolah tempatnya anak didik dibimbing oleh para ahli yang khusus mengalami pendidikan dan latihan sebagai profesi.
Selanjutnya makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara sempit, Langeveld menyebutkan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan (M.I. Soelaiman, 1985). Selanjutnya Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati (1991: 70), mengemukakan beberapa definisi pendidikan sebagai berikut:
a.       Menurut Prof. Hoogeveld, mendidik adalah membantu anak supaya kelak anak itu cakap menyelesaikan tugas hidupnya atau tanggung  jawab sendiri.
b.      Menurut Prof. S. Brojonegoro, mendidika adalah berarti memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangan, sampai tercapainya kedewasaan dalam arti rohani dan jasmani.
c.       Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai angggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
Menurut Soegardo Poerbakawatja (1982: 257) menyebutkan bahwa dalam arti sempit pendidikan sama halnya dengan pengajaran, walaupun demikian didalam proses pendidikan akan tercakup pula pengajaran sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan.
Pendidikan  bersifat terbatas, baik dari segi waktu pelaksanaan, materi atau isi pembelajaran, ruang lingkup kegiatan maupun tujuan yang ingin dicapai. Pendidikan hanyalah usaha sekolah dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran pada suatu kurun waktu yang ditentukan dan disesuaikan menurut program kurikulum. Ruang lingkup dan pola pikir guru maupun siswa hanyalah apa yang terjadi di sekolah setelah sebelumnya direncakan, jadi segala sesuatu yang menyangkut pembelajaran hanyalah kegiatan interaksi antara guru dan siswa dengan ditunjang oleh unsur-unsur yang lainnya.
Kedalaman dan keluasan pembelajaran hanya lebih mengutamakan pembahasan materi-materi pembelajaran yang ada kaitannya dengan program kurikulum, dipihak lain ada tuntutan-tuntutan yang kepribadiannya dapat dibina, akan tetapi sifatnya terbatas.maka dengan itu pendidikan lebih mengutamakan pemupukan intelektual dan kemampuan serta keterampilan tertentu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Memang didalam buku petunjuk pembinaan sekolah, administrasi sekolah, konsep ketahanan sekolah dan konsep wawasan wiyatamantala disebutkan bahwa siswa disekolah selain mendapat pembahasan materi pelajaran juga dibina watak dan kepribadiannya, tetapi itu semua terbatasa pada apa yang terjadi selama siswa di sekolah. Jadi, pendidikan hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu sesuai dengan kewenangan sekolah melaksanakan program kurikulum dan program-program lainnya untuk kelancaran proses pembelajaran.
Jadi, pendidikan dalam arti sempit  hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya, maka pendidikan dianggap selesai. Pengertian dalam arti sempit ini menggambarkan upaya pendidikan yang berpusat dalam lingkungan keluarga yang dikemukakan oleh Drijarkara (Ahmadi, Uhbiyati: 1991), bahwa:
a.       Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, dimana terjadi pemanusiaan anak. Dia berproses untuk memanusiakan diri sendiri sebagaimana manusia purnawan.
b.      Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, dimana terjadi pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai manusia purnawan.
c.       Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, dimana terjadi pelaksanaan niali-nilai. Dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan dirinya sendiri  sebagai manusia purnawan.

Menurut Dirjarkara, pendidikan secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan keluaraga. Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupak figur sentral dalam pendidikan. Ayah dan ibu bertanggung jawab untuk mebantu memanusiakan, membudayakan, dan menanamkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya. Bimbingan dan bantuan ayah dan ibu tersebut akan berakhir apabila anak menjadi dewasa, menjadi manusia sempurna atau purnawan (dewasa).
Adapun menurut Hoogveld dalam tujuan pendidikan, bahwa untuk mencapai kedewasaan itu harus “secara mandiri dan dapat melaksanakan tugas hidupnya”. Oleh Langeveld, kedewasaan diartikan “kemampuan menentukkan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung jawab sendiri”.
Orang dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis saja, melainkan dari sosial dan psikologi. Secara biologis, seseorang dikatakan telah dewasa apabila ia telah mampu melakukan reproduksi. Secara sosial, sesesorang disebut dewasa apabila ia melakukan peran-peran sosial yang biasanya dibebankan kepada orang dewasa. Secara psikologi, seseorang dikatakan dewasa bila ia telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil.
Jadi, terdapat dua acuan pengajaran dalam pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diciptakan secara teknis di kelas dan juga di keluarga yang menjadi tanggung orang tua yaitu ayah dan ibu.

3.    Pengertian Pengertian dalam Arti luas terbatas
Pengertian pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang (Redja Mudyahardjo, 2001: 11).
Pengertian pendidikan ini merupakan jalan tengah antara pengertian pendidikan maha luas dan pengertian pendidikan secara sempit. Pendidikan berlangsung pada situasi-situasi tertentu dan dilaksanakan secara terprogram pada setiap jenis, jenjang dan bentuk pendidikan. Waktu pelaksanaannya dengan memilah-milah waktu pelaksanaannya untuk keperluan setiap kegiatan pendidikan.
Lingkungan pendidikan tempat berlangsungnya kegiatan yang bersifat dimana saja tetapi ditentukan berdasarkan keperluan, artinya sesuai dengan lingkungan pendidikan yang dibutuhkan pada suatu bentuk pendidikan tertentu, yakni pendidikan formal, nonformal maupun informal. Tujuan pendidikan tidak bersifat terpisah-pisah dari setiap kemampuan yang diperoleh pada setiap bentuk pendidikan, akan tetapi sebagai suatu kesatuan pengembangan kemampuan yang diperolehnya serta adanya keterpaduan dengan tujuan-tujuan sosial. Dengan demikian tujuan pendidikan adalah sebagai penunjang dalam mencapai tujuan hidup manusia.

B.       Pentingnya Pendidikan
Pendidikan yaitu merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir bagaikan tabularasa yang sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya. Karna pendidikan merupakan suatu bimbingan orang dewasa yang mutlak diperlukan manusia.
Pada bagian ini akan membahas upaya pendidik dalam membimbing anak didiknya, khususnya dalam keluarga, pentingnya perasaan simpati dan empati dari pendidik yang proses identifikasinya dilakukan oleh anak didik terhadap pendidik.
Jadi, menurut hakikatnya anak merupakan titipan Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tuanya untuk mendidiknya,membesarkanya menjadi manusia yang dewasa yang mampu brtanggung jawab atas segala hal yang telah di perbuatnya,terutama tanggung jawab moral. Dan  orang tuapun tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap anaknya.
1.      Manusia Memerlukan Bantuan
Manusia memerlukan bantuan orang tuanya dari sejak ia lahir karena ketika bayi lahir ia hanya bisa menangis saat ia lapar,kedingnan mersa tidak nyaman,ingin buang air,belajar  berjalan,ketika ia masuk usia prasekolah dan sampai ia mampu mejadi manusia seutuhnya.
2.      Pendidikan Dalam Praktik
Pelaksanaan pendidikan lebih berbentuk  pada pergaulan antara pendidik dan anak  didiknya yang pergaulanya tertuju pada suatu pendidikan,yaitu manusia dapat mandiri, memahami nilai-nilai, memahami norma-norma susila dan mampu berprilaku sesuai dengan nilai dan norma tersbut. Pendidikan berfungsi untuk membimbing anak didiknya kearah yang sesuai dengan tujua yang telah di tetapkan yaitu untuk mencapai kedewasan. Karna itu pendidik  mampu mempengaruhi dan dapat dipengaruhi. Proses mempengaruhi yaitu prosese psiko sosial yang berlangsung antara satu individu dengan individu lainya karna manusia merupakan makhluk sosial.

Dalam hubungan individu dengan individu lainya bsaling mempengaruhi dan dipengaruhi. Sehingga kita dapat menemukan gejala suka meniru perbuatan manusia lainya. Misalnya anak mampu membaca dari gurunya karena ia bersedia menjadi seperti gurunya. Terdapat observasi tentang pergaulan antara manusia kita temukan gejala seperasaan misalnya ketika anak sakit ibu juga dapat merasakan keadaan anaknya yang sakit. Ada pula gejala yang kita temukan terhadap seorang anak yang ingin menjadi seperti ayahnya. Proses identifikasi merupakan semacam keinginan meniru tingkah laku orang tuanya dan sering kali hal ini terjadi tanpa sadar.
Anak bersedia membuka diri terhadap orang tuanya sehingga ia ingin meniru pa yang telah orang tuanya lakukan dan berpersaan sama seperti orang tuanya, anak mampu seperti itu karena ketika lahir kondisinya membutuhkan pertolongan dari orang tuanya karena tanpa pertolongan dari orang tuanya  anak bayi tidak mungkin bisa mempertahankan hidupnya.
Pendidikan pada hakikatnya mengandung tiga unsur, yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Ketiga istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Secara sepintas bagi orang awam mungkin akan dianggap sama artinya. Dalam praktik sehari-hari di lapangan, kita sering mendengar kata-kata seperti : pendidikan olahraga, pengajaran olah raga, latihan olah raga; pendidikan kemiliteran, pengajaran kemiliteran, latihan kemiliteran, dan sebagainya.

C.       Ilmu Pendidikan sebagai Teori
Dalam kehidupan sehari-hari ibu menggendong dan meengan kasih sayang, dan ngasuh anaknya, menyusui anaknya dan ayah dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan di saat anaknya betamya, mereka membimbing anak mereka dengan penuh kasih sayang, keasbaran dan telaten. Ibu dan ayah berusaha membimbing anaknyauntuk menjadi mandiri, bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara, dan tentunya terhadap Tuhan. Seorang guru mengajar pelajaran bilogi di sekolah dasar dengan menggunakan metode ceramah dan     demonstrasi, guru tersebut tidak sekedar mengajar di kelas, dalam arti setelah ia mengajar, namun ia dengan tekun suka memperhatikan anak didiknya selama di luar kelas.
Hal di atas merupakan suatu praktik pendidikan yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Maka apakah yang di lakukan ibu dan ayah, serta guru tersebut dilakukan secara alamiah, dalam arti tanpa disadari arti tanpa dilandasi konsep bagaimana sebaiknya mendidik anak di rumah atau mendidik dan mengajar murid di sekolah.
Selanjutnya akan dibahas ilmu pendidikan sebagai teori, membahas pentinya teori pendidikan. Teori pendidikan, di perlukan untuk mengurangi berbagai kesalahan pendidikan.

1.      Pentingnya Teori Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia, memiliki lapangan yang sangat luas. Ruang lingkup lapangan pendidikan mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu kegiatan manusiadapat kita amati sebagai suatu praktik dalam kehidupannya, misalnya kegiatan dalam ekonomi, kegiatan dalam hukum, agama, dan sebagainya. Disamping itu pendidikan secara akademik secara pengalaman yang bersumber dari pengalaman-pengalaman maupun renungan pendidikannya  yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu lingkup yang lebih luas, yang pertama disebut praktik pendidikan, sedangkan yang kedua disebut teori pendidikan.
Antara teori dan praktek pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, memilikin hubungan yang komplementer atau saling melengkapi. Seperti misalnya pelaksanaan-pelaksanaan pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat, dapat dijadikan sumber dalam menyusun  teori pendidikan. Dalam praktik memang ada orang yang tidak mengetahui atau mempelajari suatu teori pendidikan, namun ia berhasil membimbing anak-anaknya.
J.H Gunning dari Belanda pernah mengemukakan bahwa “Teori tanpa praktik merupkan perbuatan yang amat istimewa (genius), sebaliknya praktik tanpa teori bagi orang gila dan penjahat. Akan tetapi menurut Gunning bagi kebanyaklan pendidik perlu panduan yang cocok dari keduanya antara teori dan praktek, sebab kalau tidak di bekali teori pendidikan, jangan sampaiterjerumus, dimana perbuatan pendidik tersebut seperti perbuatan orang tidak waras, suatu perbuatan yang tidak terencana, tidak tentu arah tujuannya.
Ilmu pendidikan harus dipelajari, karena yang akan dihadapi adalah manusia, menyangkut nasib kehidupan dan hidup manusia. Perbuatan mendidik bukan perbuatan yang sembarangan, melainkan suatu perbuatan yang harus betul-betul di sadari dalam rangka anak kepada suatu tujuan yang akan dituju.
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari karena akan memberi beberapa manfaat:
a.         Dapat dijadikan sebagai tolak ukur, samapai dimana orang orang berhasil melaksanakan tugas pendidikan,
b.        Dapat dijdikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan dicapai,dan
c.         Untuk menghindari ataumengurangi kesalahan dalam praktik, karena dengan memahami teori pendidikan. Seseorang akan mengetahui man yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
Ilmu pendidikan  sebagai teori perlu kita pelajari karena praktik mendidik tanpa di dasari oleh teori tentang pendidikan, akan membawa kita kepada kemungkinan berbuat kesalahan. Ilmu pendidikan pendidikan termasuk salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis. Karena pada dasarnya ilmu kependidikan mempelajari dasar-dasar , prinsip-prinsip serta tujuan tentang kegiatan mendidik. Setiap ilmu pada hakikatnya adadah teori,tapi ada teori tentang perbuatan manusia (jadi ilmu yang sifatnya praktis), dan teori yang tidak ditunjukan kepada perbuatan manusia seper biologi, kimia, fisika, matematieka, dan sebagainya.
Tadi sudah di sebutkan bahwa mendidik buklanlah perbuatan sembarang, karena menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia untuk kehidupan selanjutnya. Itulah sebabnya, melaksanakan pendidikan merupakn tugas moral yang tidak ringan . ini berarti, bahwa membuat kesalahan dalam mendidik anak, walaupun tidak disengaja, dan walaupun kecil, tidak dapat kita anggap enteng.Itikad baik pendidik dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha untuk mengurangi kesalahan kesalahan atau membatasi kesalaha-kesalahan seminimal mungkin.
Dan di bawah ini beberapa contoh kesalahan mendidik yang sifatnya konseptual yaitu:
a.       Pada umumnya orang tua kurang menyadari, bahwa lima tahun yang pertama dalam kehidupan anak, merupakan dasar bagi perkembangan kewajiban dan nasib kehidupan selanjutnya.
b.      Banyak orang tua mengira, bahwa proses mendidik itu harus dilakukan dengan banyak nasihat, dan setiap kesalahan pada anak harus dihukum. Hukumanlah yang memperbaiki kepribadian anak.
c.       Pada umumnya orang tua menganggap, bahwa jika anak itu merupakan suatu “wadah” yang harus diisi dengan ilmu. Makin banyak ilmu yangdiisikan dengan cara menghafal, makin baik anak itu, sehingga terbuka jalan untuk mencapai sukses dalam hidup.
d.      Sering dalam rangka kehidupan keluarga, sang suami berpendapat bahwa sebagian besar pendidikan anak-anak harus dilaksanakan oleh istrinya sebagai ibu anak-anak.
Lebih lanjut kesalahan-kesalahan dalam pendidikan tersesebut dapat dijelaskan sebagi berikut:
a.       Pandangan salah yang dilakukan oleh orang tua sebenarnya bertentangan dengan teori psiko-analisa tentang perkembangan kejiwaan anak.
b.      Pada kenyataannya proses mendidik terjadi dalam situasi lingkungan pergaulan antara orang dewasa dan anak yang belum dewasa.
c.       Jiwa anak bukanlah semacam wadah yang harus diisi dengan pengetahuan, melainkan merupakan suatu potensi yang harus dikembangkan secara kreatif kearah yang positif.
d.      Manusia terdiri atas dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan dalam situasi kehidupan berkeluarga, hanya sang ibu yang di bebani kewajiban mencari nafkah, besar kemungkinan bahwa aspek-aspek kewanitaan saja yang akan dikembangkan pada anak-anak.
Dapat disimpulkan, bahwa mempelajari teori tentang pendidikan, yaitu teori tentang mendidik dan membina atau mendidik anak didik, adalah cara yang paling praktis.
2.      Pendidikan dalam ruang lingkup Makro dan Mikro
Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil, sedangkan pendidikan dalam lingkup makro yang dilaksanakan dalam skala besar. Pendidikan yang dilakukan  secara nasional dengan segala perangkat aturan seperti Undang-Undang Siatem Pendidikan Nasional, pendidikan yang mencakup pendidikan sekolah dan luar sekolah, berlangsung seumur hidup, hal tersebut melakukan tinjauan pendidikan secra makro.
Pengelompokan kajian pendidikan secara makro dan mikro tersebut dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
a.        Manusia sebagai individu, dan sebagai anggota masyarakat
Sebagaimana kita ketahui manusia sebagai makhluk individu ia hidup bersama-sama di dalam masyarakat, hidup bersama dengan orang banyak di luar dirinya, antara individu dan masyarakat bagi seorang manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain, Havigurts mengatakan bahwa manusia tidak akan menjadi manusia kalu ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat. Dalam kegiatan pendidikan individu dan masyarakat keduanya saling membutuhkan.
1)      Pendidikan individu
Pendidikan yang harus ada pada individu meliputi pembinaan  jasmani rohani, yakni: (pertumbuhan fisik) keterampilan motorik, perkembangan bahasa, latihan berfikir/ mental, pembinaan kehidupan sosial.
2)      Pendidikan kelompok
Pendidikan yang dilaksanakan dalam kelompok, misalnya pendidikan di sekolah atau pendidikan formal, pendidikan pramuka, pendidikan taman kanak-kanak dan sebagainya dalam bentuk makro.
b.      Tanggung jawab Pendidikan
1)      Tanggung jawab keluarga
Pendidikan mikro sebagai upaya pendidikan untuk mendewasakan anak, sepenuhnya merupakan tanggung jawab keluarga. Sejak anak mulai di masukan ke dalam pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan ia lulus sekolah. Kesemuanya adalah tanggung jawab ibu dan ayahnya, yang bertanggung jawab baik secara  moral, spiritual, dan fisik materialuntuk mendewasakan anak.
2)      Tanggung jawab bersama
Tanggung jawab pendidikan dalam arti luas merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, yaitu keluarga, masyarakat, dan pemerintah, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahon 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 7 sampai dengan pasal 11).


Pertanyaan :

1.      Petty Stevani                 :           Menurut pendapat kalian kenapa harus ada pendidikan formal?  dan berikan contoh pendidikan luas dan terbatas?
2.      Siska Nur Apriantini      :           Sebagai seorang calon pendidik bagaimana caranya untuk  mendidik, mengajar, dan melatih anak secara mandiri agar anak mampu menyelesaikan tugas hidupnya?
3.      Desyanti Kemalasari      :
a.    Benarkah, orang tua memiliki kompetensi pedagogik (mempunyai sifat pendidik) ?
b.       Keterlibatan diri warga belajar adalah kunci keberhasilan pendidikan orang dewasa yakni dengan sumber belajar antara lain :
-       Penjelasan dari mengidentifikasikan kebutuhan
-       Penjelasan tentang merumuskan tujuan belajar
Jawaban :

1.         - Karena di dalam pendidikan formal menyangkut semua aspek seperti moral, etika, estetika, sosial, budaya, dan lain sebagainya, sedangkan di pendidikan informal seperti di lingkungan keluarga itu hanya bersifat kebiasaan. Oleh karena itu, diadakannya pendidikan formal. Selain itu juga, kita sebagai warga negara indonesia harus menaati perundang undangan yang berlaku, seperti tertera dalam wajardiknas 9 tahun.
-   Contoh pendidikan luas dan terbatas : bimbel bahasa inggris, kursus menjahit, dan lain sebagainya.

2.      Kita melihat dari mendidik itu yang berkaitan dengan afektif, mengajar yang berkaitan dengan kognitif (mata pelajaran atau intelektual) dan melatih yang berkaitan dengan psikomotor bisa dilihat dari penjelasan sebelumnya untuk mendidik, megajar, dan melatih, pertama dalam mendidik menanamkan agar anak mampu disiplin dan mandiri dengan memberikan peraturan agar anak tepat waktu dan kita sebagai guru tidak boleh melanggar serta memberikan punishment sedangkan mandiri dengan memberikan anak pengertian bahwa tidak selamanya sekolah itu ditemani oleh orang tua ataupun keluarga karena anak akan ketergantungan terhadap orang lain. Yang kedua mengajar yakni dengan menceritakan dongeng yang di dalamnya terdapat pengetahuan yang mengandung unsur mata pelajaran seperti matematika, bahasa, dan lain sebagainya. Yang ketiga melatih yakni dengan memberikan pelatihan menggambar untuk melatih motorik kasar berpindah ke motorik halus karena apabila kita tidak melatih dan membiasakan motorik halusnya maka dia akan mengalami hambatan dalam penggungaan dan pengendalian motorik yang dia miliki.

3.      a.  Ada, tetapi orang tua itu hanya bersifat mendidik dan bersifat kebiasaan dia tidak memiliki kompentensi pedagogik yang seperti hal nya guru, karena di dalam kompentensi pedagogik guru harus dapat menguasai mata pelajaran seperti matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia dan lain sebagainya. Orang tua juga hanya bersifat mendidik secara alamiah oleh karena itu orang tua tidak mempunyai kompensi tersebut.
b. Sumber belajar mampu membantu warga belajar untuk :
- mengidentifikasikan kebutuhan, bahwa dengan belajar kita dapat  mengetahui kebutuhan apa saja yang kita butuhkan di masa yang akan datang sehingga kita dapat mengidentifikasikan kebutuhan.
- merumuskan tujuan belajar, bahwa dengan belajar kita bisa melihat potensi yang kita miliki dan mengembangkan potensi yang kita miliki  sehingga kita mempunyai bekal untuk bekerja dan mendapatkan hasil yang baik dari jeripayah kita.




















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Pedagogik ini merpukan kopetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dan merupakan salah satu dari empat kopetensi yang harus dimiliki serta telah tertera di UU no 19 tahun 2005 tentang Standar nasional pndidikan bab VI pasal 28 ayat 3. Pendidikan itu merupakan suatu pendidikan yang luas di karnakan berlangsung seumur hidup dari sejak ia lahir hingga meninggal, walaupun dia telah selesai di pendidikan formal ia akan mendapatkan pendidikan dari siapa saja dan dimana saja  yang disebut andragogik.
Guru itu mempunyai tiga tugas yaitu mendidik melatih dan mengajar sedangkan mendidik itu adalah sesuatu yang berhubung dengan  afektif , melatih burhubungan dengan psiko motor dan mengajar berhubungan dengan kognitif (intelektual). Ilmu pendidikan itu tidak hanya teori  semata akan tetapi selalu berkaitan dengan praktek.  Seperti halnya mnurut J.H. Guning pernah mengemukakan bahwa teori  tanpa praktek merupakan perbuatan yang amat istimewa (genius), sebaliknya praktek tanpa teori  bagaikan orang gila dan penjahat.
Di era globalisasi ini guru melupakan tugasnya sebagai orang yang mendidik kepribadian siswanya. Oleh karna itu guru harus mempunyai empat kompetensi yang salah satunya kopetensi pedagogik yang di bahas pada materi kali ini.


B.       Saran
Sebagai tenaga pendidik seyogyanya harus menguasai dan memiliki empat kompetensi yang harus di kusai akan tetapi harus mengetahui teorinya terlebih dahulu sebelum praktek dan mampu mengaplikasikanya dengan baik.




DAFTAR PUSTAKA

Rasyidin waini. dkk. 2007. Buku landasan  pendidikan MKDP Landasan pendidikan.
Yamin martinis. H dan Sanan. S. J. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada Press
Sadulloh Uyoh. dkk.  2011. Pedagogika. Bandung: Alfabeta
Syaripudin tatang. 2003. Landasan Kependidikan Taman Kanak-Kanak.Bandung.
Halimah Lely. 2010. Pengembangan Kurikulum. Bandung: RIZQI Press
Sadulloh Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan.Bandung: Alfabeta






Jumat, 01 Juni 2012

Kiat Menjaga Kesehatan Anak Anda


AYOOO.. IBU.. IBU ......
lets read.... Menjaga kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu, terlebih saat pergantian musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai penyakit. Saat pergantian musim terjadi, tubuh beradaptasi ekstra keras menghadapi perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Udara yang semula panas-kering, tiba-tiba menjadi dingin-lembap. Kondisi ini, menimbulkan ketidaknyamanan, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit. Umumnya musim pancaroba diawali hujan yang tidak merata. Ini menyebabkan sebagian kawasan masih tetap berdebu dan berudara panas. Selanjutnya, debu dan kotoran yang masih tersisa di kawasan tersebut dengan mudah diterbangkan angin ke kawasan lain, dan menjadi vektor (pembawa) penyakit. Anak-anak, terutama usia balita, termasuk yang rentan penyakit di musim pancaroba. Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin berkembang menjadi gangguan kesehatan yang merugikan.

A. Demam

Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.

B. Penyakit Saluran Pernafasan

Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah penyakit pada sistem pernapasan. Demam yang merupakan gejala penyakit sistem pernafasan biasanya ringan sampai sedang (37,4 – 39,4 derajat Celsius).


A. Demam
Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.
B. Penyakit Saluran Pernafasan
Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah penyakit pada sistem pernapasan. Demam yang merupakan gejala penyakit sistem pernafasan biasanya ringan sampai sedang (37,4 – 39,4 derajat Celsius).

A. Demam Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.B. Penyakit Saluran Pernafasan Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah penyakit pada sistem pernapasan. Demam yang merupakan gejala penyakit sistem pernafasan biasanya ringan sampai sedang (37,4 – 39,4 derajat Celsius).
A. Demam Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.B. Penyakit Saluran Pernafasan Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah penyakit pada sistem pernapasan. Demam yang merupakan gejala penyakit sistem pernafasan biasanya ringan sampai sedang (37,4 – 39,4 derajat Celsius).A. Demam Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.B. Penyakit Saluran Pernafasan Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah penyakit pada sistem pernapasan. Demam yang merupakan gejala penyakit sistem pernafasan biasanya ringan sampai sedang (37,4 – 39,4 derajat Celsius).Tapi pada beberapa kasus influensa pada anak, demam bisa mencapai 39,9 derajat Celsius. Gejala awal penyakit saluran pernapasan bisa berupa batuk, yang kadang disertai sesak napas.
Bisa juga berupa batuk yang disertai pilek, bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh. Bisa juga muncul gejala khusus, yaitu pernapasan yang tidak normal.

Berdasarkan lokasi yang diserang, penyakit ini dibedakan menjadi dua:

b1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas .

Umumnya gejala penyakit saluran napas bagian atas lebih ringan, misalnya batuk-pilek. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).

b2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah.
Gangguan di bagian ini bisa memunculkan bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi, dan bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.

C. Penyakit Saluran Cerna

Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan dari luar rumah. Mengingat pola makan anak yang cenderung semaunya, kemungkinan terjadinya penyakit ini menjadi sangat besar.

Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual dan muntah. Gejala muntah dan mencret biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah (jika penyebabnya bukan infeksi, gejala muntah dan mencret jarang disertai mulas dan tinjanya pun tanpa lendir dan darah).

Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, pertolongan pertama biasanya diprioritaskan untuk menghentikan muntah dan mencret. Dan setelah diberi penanganan, dalam 3 hari umumnya keluhan berkurang. Jika tidak, anak perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.

D. Pencegahan dan Pengobatan


Menjaga asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup, sesuai dengan usia, berat badan dan aktivitas anak anda akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit


Melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh). Bila diberikan secara tepat – komposisi dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak – multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.


Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.


Berdasarkan lokasi yang diserang, penyakit ini dibedakan menjadi dua:
b1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas .
Umumnya gejala penyakit saluran napas bagian atas lebih ringan, misalnya batuk-pilek. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).
b2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah. Gangguan di bagian ini bisa memunculkan bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi, dan bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.


C. Penyakit Saluran Cerna

Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan dari luar rumah. Mengingat pola makan anak yang cenderung semaunya, kemungkinan terjadinya penyakit ini menjadi sangat besar.

Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual dan muntah. Gejala muntah dan mencret biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah (jika penyebabnya bukan infeksi, gejala muntah dan mencret jarang disertai mulas dan tinjanya pun tanpa lendir dan darah).

Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, pertolongan pertama biasanya diprioritaskan untuk menghentikan muntah dan mencret. Dan setelah diberi penanganan, dalam 3 hari umumnya keluhan berkurang. Jika tidak, anak perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.

D. Pencegahan dan Pengobatan


Menjaga asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup, sesuai dengan usia, berat badan dan aktivitas anak anda akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit


Melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh). Bila diberikan secara tepat – komposisi dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak – multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.


Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.


Berdasarkan lokasi yang diserang, penyakit ini dibedakan menjadi dua:
b1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas .
Umumnya gejala penyakit saluran napas bagian atas lebih ringan, misalnya batuk-pilek. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).
b2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah. Gangguan di bagian ini bisa memunculkan bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi, dan bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.
C. Penyakit Saluran Cerna
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan dari luar rumah. Mengingat pola makan anak yang cenderung semaunya, kemungkinan terjadinya penyakit ini menjadi sangat besar.
Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual dan muntah. Gejala muntah dan mencret biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah (jika penyebabnya bukan infeksi, gejala muntah dan mencret jarang disertai mulas dan tinjanya pun tanpa lendir dan darah).


Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, pertolongan pertama biasanya diprioritaskan untuk menghentikan muntah dan mencret. Dan setelah diberi penanganan, dalam 3 hari umumnya keluhan berkurang. Jika tidak, anak perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.

D. Pencegahan dan Pengobatan


Menjaga asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup, sesuai dengan usia, berat badan dan aktivitas anak anda akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit


Melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh). Bila diberikan secara tepat – komposisi dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak – multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.


Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.


Berdasarkan lokasi yang diserang, penyakit ini dibedakan menjadi dua:
b1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas .
Umumnya gejala penyakit saluran napas bagian atas lebih ringan, misalnya batuk-pilek. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).
b2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah. Gangguan di bagian ini bisa memunculkan bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi, dan bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.
C. Penyakit Saluran Cerna
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan dari luar rumah. Mengingat pola makan anak yang cenderung semaunya, kemungkinan terjadinya penyakit ini menjadi sangat besar.
Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual dan muntah. Gejala muntah dan mencret biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah (jika penyebabnya bukan infeksi, gejala muntah dan mencret jarang disertai mulas dan tinjanya pun tanpa lendir dan darah).
Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, pertolongan pertama biasanya diprioritaskan untuk menghentikan muntah dan mencret. Dan setelah diberi penanganan, dalam 3 hari umumnya keluhan berkurang. Jika tidak, anak perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.
D. Pencegahan dan Pengobatan

Menjaga asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup, sesuai dengan usia, berat badan dan aktivitas anak anda akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit



Melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh). Bila diberikan secara tepat – komposisi dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak – multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.


Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.


Berdasarkan lokasi yang diserang, penyakit ini dibedakan menjadi dua:
b1. Penyakit saluran pernapasan bagian atas .
Umumnya gejala penyakit saluran napas bagian atas lebih ringan, misalnya batuk-pilek. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).
b2. Penyakit saluran pernapasan bagian bawah. Gangguan di bagian ini bisa memunculkan bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi, dan bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.
C. Penyakit Saluran Cerna
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan dari luar rumah. Mengingat pola makan anak yang cenderung semaunya, kemungkinan terjadinya penyakit ini menjadi sangat besar.
Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual dan muntah. Gejala muntah dan mencret biasanya disertai demam, sakit kepala dan mulas-mulas. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah (jika penyebabnya bukan infeksi, gejala muntah dan mencret jarang disertai mulas dan tinjanya pun tanpa lendir dan darah).
Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, pertolongan pertama biasanya diprioritaskan untuk menghentikan muntah dan mencret. Dan setelah diberi penanganan, dalam 3 hari umumnya keluhan berkurang. Jika tidak, anak perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius.
D. Pencegahan dan Pengobatan

Menjaga asupan makanan anak. Nutrisi yang cukup, sesuai dengan usia, berat badan dan aktivitas anak anda akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit

Melengkapinya dengan multivitamin. Suplemen ini mengandung beragam vitamin esensial (yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh). Bila diberikan secara tepat – komposisi dan dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan anak – multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.

Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut anak adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, bujuklah anak untuk tidak jajan sembarangan.

http://www.dechacare.com/Kiat-Menjaga-Kesehatan-Anak-Anda-I245.html